Petani Kentang Cimenyan Berminat Menangkar Varietas Kentang Hasil BRMP
Cimenyan (18/12) – Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Sayuran (BRMP Tansa) dan Balai Pengelola Hasil Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP PH) di hari kedua pelaksanaan ‘Penderasan Pemanfaatan Kentang Varietas Hasil Pemuliaan BRMP Tansa’ di Cimenyan. Kegiatan yang diikuti oleh 45 orang petani dari Desa Cimenyan, dan 10 orang petani dari Desa Pasir Angling Lembang, dan 5 orang PPL Kecamatan Cimenyan, dilaksanakan di Lokasi screen house sederhana yang dibangun dari pembiayaan partisipatif Kelompok Tani Pak Dadan menyatakan minatnya usai mendengarkan penjelasan cara membenih kentang dari planlet Kentang Golden Agri Horti dan Kentang Venturi yang dihasilkan BRMP Tansa. Teknisi dari BRMP Tansa, Pak Usep yang menjelaskan seluruh proses sejak dari mengeluarkan benih dari botol, membersihkan dari media tumbuh, dan memotong dengan cutter dari setiap tunasnya memberikan masukan positif bahwa dalam screenhouse sederhana yang dibangun Kelompok ini sudah cukup memadai. Usep memperkirakan dari ukuran screen house dengan 4 bak tray sepanjang lebih dari 5 meter ini bisa dihasilkan kurang lebih 15.600 benih kentang dari 16 botol yang dibagikan ke anggota Kelompok Pak Dadan.
Dr. Eti Heni Krestini, menyampaikan bahwa untuk kebutuhan kelompok untuk bertanam kentang sudah cukup dari 1 screen house ini. Artinya mandiri benih kentang bisa terus dilanjutkan, tidak lagi menunggu-nunggu, tambahnya. Hanya saja persyaratan teknis lain mengenai pentingnya menanam tanaman barrier dari HPT tetap perlu dilakukan, terutama apabila tanaman kentang sudah ada di lahan dan screen house sangat dekat dengan lahan. Misalnya untuk tanaman barrier ini bisa menggunakan tanaman jagung, tambahnya.
Penting dilakukan untuk keberlanjutan pencegahan penyakit adalah menjaga sterilnya screen house. Pintu pertama sebelum masuk ke area dalam juga perlu disiapkan dengan bak rendam kaki supaya tidak ada penyakit yang terbawa ke dalam screen house, jelas Dr. Heni melengkapi.
Dari sesi hari kedua pelaksanaan kegiatan ini, dari BRMP PH menganalisis bahwa dipastikan mekanisme komersialisasi dengan Rp nol yang ada dalam tugas dan fungsi Satker Balai-Balai Pengujian yang jelas memiliki HKI, seperti berupa PVT dan kemudian ingin mendorong kemandirian benih dipastikan dapat dilaksanakan dengan mendorong penangkar-penangkar skala kelompok, jelasnya. Hal ini juga sejalan dengan upaya BRMP Tansa dalam mendorong kemandirian benih kentang, dan sedikitnya dapat mengurangi ketergantungan benih impor, jelas Dr. Noor Roufiq Ahmadi, Kepala BRMP Tansa pada kesempatan lain.
Pada sesi penutup, ucapan terima kasih disampaikan atas fasilitasi Kecamatan Cimenyan dan menghimbau agar PPL di Cimenyan dapat terus berdampingan mengawal petani di Cimenyan. Pak Usep dan Bu Heni, bahkan menegaskan bahwa kantornya di Lembang sangat terbuka apabila para petani ingin belajar lagi di Kantornya, dan Nuning menyampaikan bahwa yang dua hari ini dilaksanakan baru kulit pengantarnya. Para Petani diminta terus belajar sampai nanti bisa dan berhasil menjadi penangkar yang dapat berlabel juga produknya.
Di akhir kegiatan diperoleh setidaknya 34 orang petani menyatakan berminat menjadi penangkar benih kentang hasil BRMP Tansa, sehingga hampir bisa dipastikan Desa Cimenyan sedikitnya akan berperan dalam upaya kemandirian benih kentang di wilayah Jabar sebagaimana juga Desa Pangalengan seminggu yang lalu.
Terima kasih disampaikan kepada Tim BRMP Tansa dan PPL Kecamatan Cimenyan, semoga kedepan dalam beberapa bulan dapat dilihat hasil kegiatan dua hari ini di screen house Kelompok nantinya, tutup Nuning.